Marketing Funnels: Pendekatan Lintas Disiplin untuk Praktisi

Ditulis oleh: dr. Dwi Suryanto, Marketing Expert & CEO Borobudur Training & Consulting
Tanggal: 8 Desember 2025

Introduction

Marketing funnel atau corong pemasaran adalah konsep fundamental dalam strategi pemasaran yang menggambarkan perjalanan konsumen dari tahap kesadaran (awareness) hingga pembelian dan loyalitas. Di era digital dan omnichannel sekarang ini, pemahaman mendalam terhadap marketing funnel menjadi kunci untuk meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran dan performa bisnis. Artikel ini meninjau kembali konsep dasar marketing funnel dengan pendekatan lintas disiplin  mengintegrasikan temuan dari literatur terbaru di bidang digital marketing, green marketing, big data, serta strategi pemasaran yang bertanggung jawab. Tujuannya adalah memberikan insight praktis yang dapat langsung diterapkan oleh praktisi pemasaran.

Theoretical Foundations & Modern Adaptations of the Funnel

Secara klasik, marketing funnel sering dibagi ke dalam tahap-tahap: awareness → interest → decision → action/loyalty. Namun, dalam konteks omnichannel dan pemasaran digital modern, funnel menjadi lebih kompleks dan memerlukan integrasi sejumlah teknologi dan pendekatan strategis.

  • Menurut Omnichannel marketing and beacon technologies: experience and prospects in Europe (Sazonov & Sazonova, 2021), strategi omnichannel yang didukung oleh teknologi beacon memungkinkan retailer mengelola banyak titik kontak pelanggan secara sinergis, sehingga memperkuat keterikatan pelanggan.

  • Kajian sistematik atas omnichannel marketing juga menunjukkan bahwa integrasi saluran offline dan online (clicks + bricks) memberikan pengalaman konsumen yang lebih mulus (seamless), yang dapat memperkuat retensi dan loyalitas.

  • Di sisi keberlanjutan, literatur modern menunjukkan bahwa pendekatan green marketing termasuk green product, green promotion, green price, dan green distribution menjadi faktor penting dalam membentuk persepsi merek, minat beli, dan keputusan pembelian di kalangan konsumen yang peduli lingkungan.

Dengan demikian, marketing funnel tradisional perlu diperkaya dengan variabel-variabel baru: kanal digital/omnichannel, keberlanjutan (green marketing), dan data-driven/analitik untuk menyesuaikan strategi dengan perubahan preferensi dan perilaku konsumen.

Empirical Evidence & Synthesis

Berikut beberapa hasil penelitian empiris yang mendukung relevansi integrasi teknologi, green marketing, dan strategi multikanal dalam mengoptimalkan marketing funnel:

  • Dalam studi kasus Starbucks Depok, penelitian Pengaruh Green Marketing terhadap Keputusan Pembelian melalui Keunggulan Bersaing pada Starbucks Depok (Mumtaz, Rachmawati & Udriyah, 2025) menunjukkan bahwa green marketing memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen; lebih jauh, green marketing juga berkontribusi pada keunggulan kompetitif yang kemudian memperkuat keputusan pembelian.

  • Di sektor F&B, penelitian PENGARUH GREEN MARKETING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI KOPI NAKO DAUR BAUR SENAYAN PARK (2025) menunjukkan bahwa green marketing secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian; secara parsial, dimensi green product dan green price memiliki efek positif signifikan, sedangkan green place dan green promotion kurang berpengaruh.

  • Selain itu, tinjauan global pada perusahaan ekspor makanan menunjukkan bahwa strategi green marketing secara signifikan meningkatkan brand loyalty, brand awareness, dan persepsi kualitas merek

Dari bukti-bukti ini, dapat dilihat bahwa integrasi green marketing dalam funnel tidak hanya berdampak pada keputusan pembelian, tetapi juga pada loyalitas, persepsi merek, dan posisi kompetitif  aspek penting dalam jangka panjang.

Patterns dan Implikasi Cross-Disiplin

Dari sintesis literatur di atas, muncul sejumlah pola sebab-akibat yang dapat dijadikan basis strategi bagi praktisi:

  1. Integrasi omnichannel + teknologi seperti beacon → meningkatkan customer engagement dan loyalitas melalui pengalaman pelanggan yang mulus dan konsisten.

  2. Penggunaan green marketing (produk, harga, distribusi, promosi) → meningkatkan minat beli dan keputusan pembelian, terutama bagi konsumen dengan kesadaran lingkungan tinggi.

  3. Green marketing + brand image / brand quality → memperkuat loyalitas dan brand equity dalam jangka panjang.

  4. Omnichannel + green marketing + strategi terintegrasi → memperkuat daya saing dan relevansi merek di pasar modern.

Analogi dari bidang lain mendukung pola ini: misalnya, integrasi omnichannel di pemasaran mirip dengan efisiensi rantai pasok di supply chain  menghilangkan “friksi” dalam jalur distribusi. Sementara itu, green marketing dan loyalitas konsumen mencerminkan prinsip keberlanjutan dalam sistem kompleks: perusahaan tidak hanya mengejar konversi jangka pendek, tapi membangun relasi jangka panjang dengan konsumen yang peduli lingkungan.

Practical Recommendations

Berdasarkan hasil penelitian dan pola silang disiplin di atas, berikut rekomendasi praktis bagi praktisi pemasaran:

  • Adopsi omnichannel marketing + integrasi online–offline agar brand dapat menjangkau pelanggan di mana pun mereka berada dan memberikan pengalaman konsisten yang memperkuat loyalitas.

  • Implementasikan strategi green marketing secara holistik  bukan hanya produk, tapi juga harga, distribusi, dan promosi  agar resonansi dengan segmen konsumen sadar lingkungan meningkat, memperkuat keputusan pembelian dan loyalitas.

  • Gunakan data & analytics untuk memahami perilaku konsumen dan mengoptimalkan funnel, termasuk segmentasi berdasarkan preferensi lingkungan, kanal, dan pola belanja.

  • Bangun brand image dan persepsi kualitas yang sesuai dengan nilai keberlanjutan (green brand) sehingga tidak hanya konversi jangka pendek, tetapi brand equity jangka panjang.

  • Rancang strategi pemasaran yang menyeluruh dan berkelanjutan, bukan sekadar “kampanye”, melainkan bagian dari DNA perusahaan  agar loyalitas, retensi, dan advokasi konsumen tumbuh secara organik.

Peran Pelatihan dan Pentingnya Pendekatan Sistemik

Sebagai praktisi dan pendiri Borobudur Training & Consulting, saya menyadari bahwa menerapkan strategi di atas memerlukan pemahaman mendalam tentang digital marketing, green marketing, serta integrasi kanal dalam konteks lokal. Oleh karena itu, melalui pelatihan di Borobudur Training & Consulting (misalnya training “Marketing Intern” atau “Digital & Sustainable Marketing Agency”) kami membekali peserta tidak hanya dengan teori, tetapi dengan pendekatan lintas disiplin dan kasus nyata  agar strategi funnel Anda tidak hanya ideal di atas kertas, tetapi efektif dan relevan di lapangan.

Conclusion

Marketing funnel saat ini bukan lagi sekadar model linear tradisional. Untuk tetap relevan di era digital, omnichannel, dan konsumen yang semakin peduli lingkungan, praktisi harus menggabungkan teknologi, data-driven marketing, dan nilai keberlanjutan. Evidence empiris menunjukkan bahwa strategi seperti green marketing dan omnichannel benar-benar dapat memperkuat keputusan pembelian, loyalitas, dan posisi kompetitif. Praktisi yang mampu mengelola funnel secara adaptif, holistik, dan berkelanjutan akan memiliki keunggulan kompetitif di pasar modern.

Daftar Pustaka

Aydın, S. (2024).
The Importance of Digital Marketing and Technologies in B2B Marketing.
Trakya Üniversitesi Sosyal Bilimler Dergisi.
Tersedia pada: https://doi.org/10.26468/trakyasobed.1460110


Awad, A. (2025).
Data-Driven Marketing in Banks: The Role of Artificial Intelligence in Enhancing Marketing Efficiency and Business Performance.
International Review of Management and Marketing.
Tersedia pada: https://doi.org/10.32479/irmm.19738


Al‐Zyoud, M.F. (2018).
Social media marketing, functional branding strategy and intentional branding.
Problems and Perspectives in Management.
Tersedia pada: http://dx.doi.org/10.21511/ppm.16(3).2018.09


Chomiak-Orsa, I. (2020).
Digital marketing as a digital revolution in marketing communication.
Informatyka Ekonomiczna.
Tersedia pada: https://doi.org/10.15611/ie.2020.2.01


Demko, M. (2020).
Main tools of integrated marketing communications of banks.
Economics of Development.
Tersedia pada: https://doi.org/10.21511/ed.19(3).2020.05


Huang, S. (2022).
Research on the Application of Big Data Analytics in Corporate Marketing.
Accounting and Corporate Management.
Tersedia pada: https://doi.org/10.23977/acccm.2022.040408


Kortam, W. (2020).
Sustainable Marketing: A Marketing Revolution or A Research Fad.
Archives of Business Research.
Tersedia pada: https://doi.org/10.14738/abr.81.7747


Manna, Y. (2025).
The Role of Green Marketing in Driving Consumer Preferences for Sustainable Products in E-Commerce.
International Review of Management and Marketing.
Tersedia pada: https://doi.org/10.32479/irmm.19727


Milani, M.G. (2022).
A Polynomial Kernel for Funnel Arc Deletion Set.
Algorithmica.
Tersedia pada: https://doi.org/10.1007/s00453-022-00960-w


Munir, A.R. (2025).
Influencing Marketing Performance: The Role of Digital Marketing Orientation and Entrepreneurship Orientation through Brand Resonance Capability.
International Review of Management and Marketing.
Tersedia pada: https://doi.org/10.32479/irmm.18348


Manna, Y. (2025).
The Role of Green Marketing in Driving Consumer Preferences for Sustainable Products in E-Commerce.
International Review of Management and Marketing.
Tersedia pada: https://doi.org/10.32479/irmm.19727


Nso, M.A. (2018).
The role of e-banking as a marketing tool.
Innovative Marketing.
Tersedia pada: http://dx.doi.org/10.21511/im.14(4).2018.05


Pedrol, M. (2022).
Impact of email marketing as a communication and online sales tool.
Diginomics.
Tersedia pada: https://doi.org/10.56294/digi202243


Pranata, S. (2025).
Peningkatan Kesadaran dan Implementasi Green Marketing bagi UMKM dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan di Kota Cirebon.
Aspirasi Masyarakat.
Tersedia pada: https://doi.org/10.71154/f1ntkf73


Sazonov, A.A. (2021).
Omnichannel marketing and beacon technologies: experience and prospects in Europe.
Upravlenie.
Tersedia pada: https://doi.org/10.26425/2309-3633-2021-9-1-112-126


Shahbandi, M. (2025).
AI-Powered Predictive Analytics in Marketing: Trends, Challenges, and Future Directions.
International Business & Economics Studies.
Tersedia pada: https://doi.org/10.22158/ibes.v7n2p1


Shubita, M.F. (2023).
Relationship between marketing strategy and profitability in industrial firms: Evidence from Jordan.
Innovative Marketing.
Tersedia pada: https://doi.org/10.21511/im.17(3).2023.


Shwawreh, F. (2025).
The Role of Green Business Strategy in Enhancing Digital Marketing Strategy for Sustainable Business Intelligence.
International Review of Management and Marketing.
Tersedia pada: https://doi.org/10.32479/irmm.18287


Umar, M. (2025).
The Impact of Experiential Marketing, Destination Image, and Viral Marketing on Visitor Satisfaction in the Post-Pandemic Tourism Industry of Central Sulawesi.
TechTalent & Business Review.
Tersedia pada: https://doi.org/10.63985/ttbr.v1i3.45


Vartiak, L. (2024).
Responsible Email Marketing in Higher Education.
International Review of Management and Marketing.
Tersedia pada: https://doi.org/10.32479/irmm.17028

Author

Comments are closed.