Leadership Training: Pendekatan Terpadu untuk Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Masa Kini

dr Dwi Suryanto, Marketing Expert & CEO Borobudur Training & Consulting
26 November 2025

Pendahuluan

Dalam era perubahan yang cepat dan kompleks, kebutuhan akan kepemimpinan yang adaptif, etis, dan berorientasi pada pembelajaran meningkat tajam. Pelatihan kepemimpinan (leadership training) tidak lagi cukup hanya menyampaikan keterampilan teknis atau manajerial; pelatihan modern harus mengintegrasikan kecerdasan emosional, etika, technology-enabled learning (IoT/AR), dan metode pengembangan individual seperti coaching untuk memastikan transfer pembelajaran ke praktik sehari-hari. Pernyataan ini didukung oleh bukti empiris yang tumbuh dari studi-studi terapan di berbagai konteks.

Konsep dan Landasan Teori

Pelatihan kepemimpinan berakar pada tradisi teori kepemimpinan transformasional, kepemimpinan situasional, dan teori pertukaran sosial. Perbedaan penting dalam praktik pelatihan adalah antara teaching (transfer pengetahuan) dan training/coaching (pengembangan keterampilan & perilaku)  suatu pembeda yang krusial ketika tujuan pelatihan adalah perubahan perilaku di tempat kerja (Reyes Páez, 2017; Webers, 2019). Pendekatan hybrid  mengombinasikan modul kelompok, coaching individu, evaluasi pasca-pelatihan, dan teknologi pembelajaran  dipandang semakin efektif dalam mencapai hasil yang berkelanjutan.

Evidence: Temuan Empiris Pilihan

Berikut ringkasan temuan empiris yang relevan dan dapat diakses secara online:

  1. Coaching vs training
    studi eksperimen dan terapan menunjukkan bahwa coaching individu seringkali memberikan dampak yang lebih besar pada perubahan perilaku dan motivasi dibanding pelatihan kelompok tradisional, sementara training berguna untuk transfer pengetahuan pada kelompok besar. Studi komprehensif oleh Losch et al. (2016) membandingkan coaching individual, self-coaching, dan pelatihan kelompok, dan menemukan perbedaan efektivitas tergantung tujuan intervensi (mis. motivasi vs pengetahuan).

  2. Teknologi dalam pelatihan (AR & IoT)
      penerapan augmented reality (AR) dan sistem IoT untuk pelatihan menunjukkan potensi signifikan dalam mensimulasikan situasi kompleks dan memberikan umpan balik real-time. Evaluasi AR untuk tugas teknis tingkat tinggi (mis. pelatihan manual astronot) menunjukkan kemudahan adopsi dan kegunaan praktis; temuan ini mendukung penggunaan AR/IoT dalam pelatihan kepemimpinan untuk simulasi krisis dan pengambilan keputusan.

  3. Etika, emotional intelligence, dan transfer pembelajaran
    literatur pendidikan dan manajemen menekankan pentingnya memasukkan modul etika dan kecerdasan emosional ke dalam kurikulum pelatihan untuk menghasilkan pemimpin yang bertanggung jawab dan mampu membuat keputusan kompleks. Temuan terkait transfer pembelajaran dan evaluasi pasca-pelatihan (mis. Atika, 2018) menegaskan kebutuhan mekanisme evaluasi yang sistematis setelah pelatihan. (Sumber-sumber nasional dan internasional terkait tersedia pada daftar pustaka.)

  4. Bukti kontekstual Indonesia
    sejumlah penelitian terapan di Indonesia (startup, sektor publik, perawatan kesehatan, rumah sakit, dll.) menunjukkan korelasi positif antara gaya kepemimpinan pelayan (servant leadership), engagement pegawai, dan outcome organisasi (mis. kepuasan kerja, retensi, adaptive performance). Studi-studi ini memberikan bukti lapangan bahwa pelatihan yang menekankan pemberdayaan dan dukungan (servant/engaging leadership) berkontribusi pada hasil yang nyata.

Ringkasnya: bukti empiris mendukung strategi pelatihan terpadu yang mengombinasikan coaching individual, modul emosional-etika, dan teknologi pembelajaran (AR/IoT) untuk mempercepat transfer dan memperkuat perilaku kepemimpinan yang diinginkan.

Pola Sebab–Akibat dan Mekanisme Operasional

Berdasarkan sintesis studi-studi di atas, pola sebab–akibat praktis yang muncul adalah:

  • Pelatihan yang memasukkan coaching individual + modul emosional-etika → peningkatan self-awareness, moral reasoning, dan kemampuan pengambilan keputusan.

  • Penggunaan AR/IoT untuk simulasi dan umpan balik real-time → percepatan learning curve dalam pengelolaan situasi kompleks (krisis, operasi lapangan) dan peningkatan confidence peserta.

  • Evaluasi pasca-pelatihan & refleksi terstruktur → transfer pembelajaran ke pekerjaan nyata dan akuntabilitas dalam tindak lanjut (action plan).

Rekomendasi Praktis untuk Desain Program Pelatihan Kepemimpinan

Berdasarkan bukti dan pola di atas, rancangan program training yang efektif sebaiknya meliputi elemen-elemen berikut:

  1. Blended design — training + coaching: gunakan workshop kelompok untuk transfer konsep & simulasi, dan coaching individu untuk personalisasi pengembangan perilaku. (Losch et al., 2016).

  2. Modul kecerdasan emosional & etika yang aplikatif: latihan role-play, case discussion, dan reflective journaling agar peserta menginternalisasi nilai etis.

  3. Teknologi simulasi (AR/IoT) untuk skenario kritikal: gunakan AR untuk scenario-based training (krisis, komunikasi sulit) serta IoT/edge analytics untuk mengevaluasi keputusan berbasis data. (Helin et al., 2018; Li, 2025).

  4. Evaluasi berlapis & tindak lanjut: pre-test / post-test kompetensi, 360° feedback, serta coaching follow-up (30–90 hari) untuk memastikan transfer. (Atika, 2018).

  5. Penyesuaian menurut karakteristik peserta: modul modular untuk menyesuaikan beban kognitif, latar belakang profesi, dan kapasitas eksekutif peserta (Çakmak, Dovis).

  6. Integrasi metrik organisasi: ketersediaan KPI seperti employee engagement, retention, inovasi tim, dan performance improvement untuk mengukur dampak pelatihan. (bukti Indonesia menunjukkan korelasi servant leadership → engagement → performance).

Implementasi Praktis & Contoh Paket Pelatihan

Sebuah program terpadu 3-bulan (contoh) bisa terdiri dari:

  • Bulan 1: Workshop intensif (leadership theory, ethics, EI, scenario practice)

  • Bulan 2: AR/IoT-enabled simulations + kelompok action projects

  • Bulan 3: Coaching individu (3 sesi) + evaluasi 360° + final presentation & action plan

Program seperti ini membantu organisasi mentransformasikan pembelajaran ke hasil nyata di lapangan.

Untuk organisasi atau pemimpin yang ingin mengimplementasikan model training terpadu ini, Borobudur Training & Consulting menawarkan modul Leadership Skills & Development yang dirancang sesuai prinsip di atas menggabungkan praktek, coaching, dan desain evaluasi yang dapat disesuaikan untuk UKM, instansi publik, dan institusi pendidikan. Informasi lebih lanjut tersedia di: https://borobudur-training.com/pelatihan-leadership-skill-oleh-borobudur-training-consulting/

Kesimpulan

Pelatihan kepemimpinan yang efektif saat ini bersifat terpadu: menggabungkan pelatihan kelompok, coaching individual, modul kecerdasan emosional & etika, serta pemanfaatan teknologi (AR/IoT) untuk simulasi dan evaluasi real-time. Bukti empiris (internasional dan nasional) mendukung bahwa desain hybrid ini mempercepat transfer pembelajaran, meningkatkan engagement, dan memperkuat kapabilitas pemimpin dalam menghadapi kompleksitas modern. Organisasi yang berinvestasi pada desain pelatihan ini berpeluang memperoleh keuntungan kompetitif jangka panjang melalui peningkatan kualitas kepemimpinan dan kinerja tim.


daftar pustaka

Losch, S., Traut-Mattausch, E., Mühlberger, A. & Jonas, E., 2016. Comparing the effectiveness of individual coaching, self-coaching, and group training: how leadership makes the difference. Frontiers in Psychology, 7:629. Available at: https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fpsyg.2016.00629/

Helin, K., Kuula, T., Vizzi, C., Karjalainen, J. & Vovk, A., 2018. User experience of an augmented reality system for astronaut’s manual work support. Frontiers in Robotics and AI, 5:106. Available at: https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/frobt.2018.00106/full. Frontiers

Li, H., 2025. Intelligent IoT-based training decision and evaluation system for competitive aerobics athletes. Discover Computing, 28, article 182. Available at: https://link.springer.com/article/10.1007/s10791-025-09709-9.

Irmayati, N., Rosnani, T., Daud, I. & Fauzan, R., 2023. The impact of servant leadership on job satisfaction and turnover intention using employee engagement as a mediating variable at community health care centers in Bengkayang. Asian Journal of Economics, Business and Accounting, 23(20), pp.1–13. Available at: https://journalajeba.com/index.php/AJEBA/article/view/1089.

Sulistyowati, A., Handayani, M. & Hutabarat, Z., 2024. The influence of servant leadership, knowledge management and strategic management on employee engagement and management performance. Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan, 13(4). Available at: https://jurnal.ibik.ac.id/index.php/jimkes/article/view/3698.

Atika, A., 2018. Post-education evaluation and leadership training new level II leadership training design: a study at center for study, education, and training of apparatus III state administration institute of Samarinda/PKP2A III LAN Samarinda. Eurasia: Economics & Business. Available at: https://doi.org/10.18551/econeurasia.2018-05.01.

Reyes Páez, J.A., 2017. Teaching versus training emotional intelligence. Virtu@lmente. Available at: https://revistas.udistrital.edu.co/index.php/virtu/article/view/ (see Virtu@lmente volume). (Original reference; access via journal repository.)

Webers, T., 2019. Training vs. coaching    über Aporien in der Professionalisierungsdiskussion. Coaching | Theorie & Praxis. Available at: (journal site).

Khaziyev, A., 2024. Transformational leadership and its role in forming leadership qualities of future psychologists in institutions of higher education. Theory and practice of social systems management. DOI: 10.20998/2078-7782.2024.3.07.

(+) Pilihan bacaan tambahan Indonesia (studi lapangan tentang servant leadership → engagement):

  • Wardhana, A., Hosen, C. & Laurensia, S., 2024. Meningkatkan work engagement dan affective commitment melalui servant leadership: peran job satisfaction. JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi). DOI: https://doi.org/10.34203/jimfe.v10i2.10454.

  • Utami, A.R. et al., 2023. Servant leadership’s impact on adaptive performance in Indonesian tech companies. Asian Journal of Technology Management. DOI: https://doi.org/10.12695/ajtm.2023.16.2.3

Author

Comments are closed.