Satu hal yang paling membuat frustrasi bagi seorang penjual adalah penolakan. Penolakan ini jika tidak ditangani dengan efektif akan membuat seorang penjual menjadi lemah semangat, murung, dan bahkan dampaknya bisa membuat penjual itu jadi membenci pekerjaan menjual tersebut.

Penolakan adalah hasil akhir dari sebuah upaya penjualan. Sebenarnya penolakan bisa dicegah atau diminimalisir jika penjual tahu benar apa yang ada di benak calon pembeli ketika akan membeli suatu produk.
Selain itu seringkali penjual tidak menyadari bahwa kepribadian penjual itu ternyata tidak cocok dengan kepribadian calon pembeli. Seringkali kepribadian penjual membuat calon pembeli ‘tanpa sadar’ menghindar dari penjual tersebut. Ini menyangkut dengan apakah penjual memahami kecerdasan emosi.
Dari riset diketahui bahwa pembeli akan membeli dari penjual yang menyebabkan beban emosional terkecil. Jika penjual bisa menyesuaikan gaya kepribadiannya dengan gaya kepribadian pembeli, potensi penolakan penjualan akan jauh lebih kecil.
Jika ternyata dua hal itu sudah dilakukan dan tetap saja pembeli menolak, maka perlu dilakukan cara mengatasi penolakan berdasar strategi-strategi proven yang telah dilakukan oleh penjual top di dunia.
Pelatihan Handling Sales Objections ini akan membahas apa saja yang membuat pembeli membeli satu produk. Dengan pendekatan melalui neuroscience peserta akan belajar hal-hal apa saja ada di benak pikiran pembeli ketika dia membeli satu barang.
Contoh, bagaimana bisa menjual barang kepada kelompok orang tua? Ternyata dari scan melalui fMRI diketahui bahwa orang tua akan membeli jika mereka memperoleh manfaat global dari produk itu.
Mereka tidak suka kepada detil produk. Jika kita menjual produk internet, maka yang perlu ditekankan adalah manfaat global. Misalnya pembeli tersebut bisa melihat foto-foto di facebook dengan cepat.
Atau jika dia ingin men-download music kesukaannya, dia bisa melakukannya dengan cepat. Dia tidak tertarik kepada teknologi misalnya EVDO, 3G, atau CDMA.
Bagaimana cara menjual kepada perempuan yang sudah punya anak? Pastikan produk kita mengurangi kerepotannya dalam mengurus anak-anak dan juga karirnya.
Dan jangan lupa, ibu-ibu butuh kelompok pendukung sesama ibu-ibu (bisa facebook, bisa newsgroup, atau arisan). Pastikan menyebut manfaat tersebut ketika kita menjual pada kelompok tersebut.
|