Jika anda bekerja di perusahaan BUMN atau swasta yang sudah tua, perhatikan para pimpinan anda. Mereka sudah sangat menua bukan? Lihat lagi pemilik perusahaan tempat anda bekerja, cenderung menua bukan?
Jika kemudian mereka pensiun, atau bahkan mati mendadak, siapakah pengganti mereka? Anda tentu dengan lantang menjawab, "Ya kami-kami yang lebih muda" atau "Ya pejabat yang ada di bawahnya..."

Lihat lagi lebih dalam, dan tanyakan, "Sudah siapkah mereka menggantikan pemilik" atau "Jika penggantinya adalah anak pemilik, sudah siapkah mereka menggantinya?"
Riset di Kanada membuktikan bahwa tanpa adanya perencanaan suksesi yang sistematis, bisnis di Kanada dan di Amerika Serikat mengalami kerugian hingga ratusan milyar dolar.
Kerugian itu terjadi karena penggantinya tidak siap. Akibatnya, perusahaan merugi, melemah atau bahkan bangkrut.
Di alam bisnis yang sekarang dengan begitu tinggi mobilitasnya, potensi kecelakaan sangat tinggi. Jika para pemimpin atau pemilik itu mati kecelakaan, sudah siapkah orang-orang untuk menggantinya? Tentu ada orang-orang yang merasa siap.
Namun sudahkah mereka dipersiapkan diri? Tanpa dipersiapkan, mereka akan memimpin biasa saja, dan yang menjadi korban adalah perusahaan.
Memimpin organisasi adalah salah satu interaksi sosial yang paling rumit. Agar mampu memimpin diperlukan latihan, pengalaman, dan juga keberanian.
|